2010/11/30

Baru kusadari..



Baru kusadari..

Selama 22 tahun perjalanan yang penuh onak, duri, dan tangisan penuh keceriaan kulewati..
Dan kini kutemui.
Sesosok makhluk yang selalu membuatku iri dan selalu ingin berkompetisi dengannya..
Sungguh luarbiasa segala sesuatu dalam dirinnya..
Ternyata Allah memberikan nikmat yang tiada tara untuknya.
Mulai dari nikmat wajah yang menawan dan menyejukkan dipandang mata…
Sampai perilakunya yang membuat orang disekelilingnya kagum, segan, dan mencintai dirinya karena-Nya…..
Dan satu lagi sifatnya yang menyerupai salah satu sifat pejuang dijaman Rasulullah….
Yakni kesabarannya..
Subhanallah..

Ya Allah Ya Rabb..
Hamba bersyukur karena Engkau pertemukan aku dengannya….
Dan baru kusadari..
Ternyata banyak hikmah sarat makna yang bisa kuambil darinya..
Dan..
Baru kusadari..
Banyak pelajaran kehidupan yang kuperoleh darinya..
Dan..
Baru kusadari..
Dia mencintaiku apa adanya..
Dan baru kusadari..
Aku mempunyai kesulitan jika harus berpisah dengannya…
Dan baru kusadari..
Aku masih belum siap jika harus berpisah dengannya..
Karena aku..
Sudah tergantung padanya..
Dan..
Kini..
Baru kusadari.
Persahabatan dan persaudaraan ini begitu dekatnya..
Aku hanya berdo’a semoga hamba hanya tergantung pada-Mu saja Ya Rabb..
Not the others.
Aku mencintainya karena-Mu ya Rabb.
Maka semuanya ku serahkan kepada-Mu..
Karena Engkaulah yg mampu menyambung dan memutuskan ikatan ini…

2010/11/18

dalam kesunyian aku bersujud

dalam penuh tetesan air mata...
aku berdoa..
ya Rabb..
sekarang sudah bulan november..pertengahan...
akankah hamba bertahan dalam ikhtiar ini..
ya Rabb.
tolong hamba..
aku dan nyanyian harapanku telah meluap dalam jurang cucuran air jernih dari-Mu..
dan jujur..
aku tak bisa jauh..
jauh dari-Mu..
ya Rabb..
berikan hamba petunjuk dari-Mu..
berikan hamba teguran-Mu...
baik secara langsung atau melewati hamba-hamba-Mu..
ya Rabb..
hamba hanya bisa memohon..
Engkau yang memutuskan...

idealisme..
dalam 4 tahun yang telah kulalui..
tidak kubiarkan menguap begitu saja..
ya sebagai seorang sarjana kesehatan masyarakat..
dimana 4 th idealisme itu dipupuk..
tidak akan kukorbankan begitu saja...
namun hamba bingung jika harus dihadapkan seperti ini..
subhanallah..
sekolah kehidupan sesi ini cukup membuatku berpikir keras..
butuh suntikan semagat dan masukan..
sekiranya jalan yang mana yang harus kuhadapi...
tentunya Allah-lah tempat berlabuh..
ya..
hanya melalui tulisan ini..
beban ini sedikit terkurangi...
dalam titian takdir ini..
hidup, mati, rizki, dan satu lagi apa lupa..
sudah menjadi ketetapannya..

tp hamba masih optimis ya Rabb..
bahwa Engkau masih sayang kepada hamba...
ya Rabb..
jujur..
terkadang hamba cukup sulit mengendalikan diri hamba..
ya Rabb..
izinkan hamba juga selalu dicintai makhluk-Mu..
dimana mereka selalu bersujud, bertasbih dan bertahmid kepada-Mu..
hidupku hanya satu..
dan hanya kuperuntukkan pada-Mu..
bukan yang lainnya..
dan untuk bisa bertahan hidup..
hamba harus melewati ini semua....


18 november 2010
7.48 PM
asrama YKMS Universitas Airlangga
ditemani Si Leno..
netbook kecil mungil..yang insyaAllah bermanfaat untuk semua..

2010/10/31

cintaku dan cinta-Nya...


Juang Cinta Para Wanita
copy rights from dakwatuna.com

Oleh: Shabra Shatilla

edited: Umi Khoirun N



“Wahai Abu Utsman,” kata perempuan itu, “Sungguh aku mencintaimu.”

Suasana hening sejenak. “Aku memohon, atas nama Allah, agar sudilah kiranya engkau menikahiku,” lanjutnya.

Lelaki yang bernama lengkap Abu Utsman An Naisaburi itu diam. Ada keterkejutan dan kegamangan dalam dirinya tatkala mendengar perkataan perempuan yang datang kepadanya itu. Ia tidak mengenal perempuan ini dengan baik. Namun, tiba-tiba saja perempuan ini datang menemuinya dan menyatakan rasa cintanya yang dalam kepadanya. Bahkan saat itu pula, atas nama Allah, perempuan itu meminta pada Abu Utsman untuk menikahinya. Seakan keterkejutan yang dirasakan Abu Utsman bertumpuk-tumpuk di atmosfir hatinya.

Abu Utsman diam. Memikirkan keputusan apa yang hendak diambilnya. Sebagai seorang pemuda, ia dihadapkan pada sebuah keputusan besar dalam hidupnya. Sebuah keputusan yang mungkin akan dijalaninya selama lebih dari separuh usianya dan separuh imannya. Selama ini keluarganya senantiasa mendorongnya untuk segera meminang salah seorang perempuan shalihah di wilayah itu. Namun, ia selalu menolak dorongan dari keluarganya itu hingga hari ini. Maka, sampai sekarang ia masih juga membujang. Ia akan mengambil sebuah keputusan besar dalam hidupnya, termasuk segala konsekuensi yang menyertainya.

Imam Abul Faraj Abdurahman ibnu Al Jauzi menuliskan dalam salah satu kitabnya, Shaidul Khathir, bahwa Abu Utsman kemudian datang ke rumah si perempuan. Ia mendapati orangtua si perempuan adalah orang yang miskin. Namun, keputusannya tetaplah bulat untuk meminang si perempuan yang datang menyatakan cinta kepadanya itu. Terlebih lagi karena perempuan itu memintanya untuk menikahinya. Ia menyaksikan kebahagiaan yang berlimpah pada orangtua si perempuan mendengar bahwa putrinya dipinang oleh Abu Utsman, lelaki yang berilmu, tampan, shalih, penyabar, setia, jujur, tulus, dan terhormat.

Mereka pun menikah. Hingga akhirnya sang istri itu meninggal dunia lima belas tahun kemudian. Namun, sejak malam pengantin mereka ada kisah yang baru terungkap setelah kematian sang istri. “Ketika perempuan itu datang menemuiku,” kisahnya, “Barulah aku tahu kalau matanya juling dan wajahnya sangat jelek dan buruk. Namun, ketulusan cintanya padaku telah mencegahku keluar dari kamar. Aku pun terus duduk dan menyambutnya tanpa sedikit pun mengekspresikan rasa benci dan marah. Semua demi menjaga perasaannya. Walaupun aku bagai berada di atas panggang api kemarahan dan kebencian.”



Ah, kita jangan marah pada Abu Utsman yang mengharapkan istri yang cantik dan sempurna, tapi kemudian hanya mendapatkan istri juling dan buruk wajah. Itu merupakan sisi manusiawi dari lelaki yang menginginkan kecantikan dan kesempurnaan dari pendamping hidupnya. “Begitulah kulalui lima belas tahun dari hidupku bersamanya hingga dia meninggal,” lanjutnya berkisah. “Maka, tiada amal yang paling kuharapkan pahalanya di akhirat, selain masa-masa lima belas tahun dari kesabaran dan kesetiaanku menjaga perasaannya dan ketulusan cintanya.” Kesetiaan itu adalah bintang di langit kebesaran jiwa, kata Anis Matta.

Sungguh, saya sangat kagum dengan sepasang suami istri ini. Meskipun cinta di antara mereka tidak pernah benar-benar ada dalam masa-masa lima belas tahun perkawinan itu, tapi perjuangan cinta si perempuan sangat luar biasa di mata saya. Meskipun sang perempuan itu tahu bahwa ia bermata juling, meskipun ia tahu bahwa ia hanya anak orang miskin, meskipun ia tahu bahwa ia bukan perempuan berwajah cantik satin, tapi ia memperjuangkan cintanya untuk membersamai orang yang dicintainya itu. Ia berhasil membersamainya dalam masa lima belas tahun hingga maut datang menjemput. Ia memang tidak tahu bahwa selama masa itu sang suami, Abu Utsman An Naisaburi, tidak pernah benar-benar mencintainya. Namun, Abu Utsman membuktikan bahwa ia adalah lelaki yang setia, tulus, sabar, dan senantiasa menjaga perasaan sang istri yang demikian tulus mencintainya. Bagi saya, semua hal itu adalah bagian dari cintanya, hanya saja bentuknya yang sedikit berbeda. Sungguh, saya sangat kagum dengan sepasang suami istri ini. Semua bermula tatkala si perempuan itu menyatakan dan memperjuangkan cintanya.



Ada pula kisah lain dari shahabiyah Rasulullah. Namanya Khansa’ binti Khaddam Al Anshariyah. Ia adalah salah seorang perempuan Madinah dari Bani Aus yang berstatus janda. Khaddam, sang ayah Khansa’, mengawinkannya dengan seorang lelaki yang juga berasal dari Bani Aus. Namun, ia tidak menyukai lelaki itu dan sebenarnya ia telah menyukai lelaki lain. Maka, berangkatlah Khansa’ menemui Rasulullah. Ia menceritakan kasus perselisihannya dengan sang ayah dan mengutarakan hasrat hatinya bahwa ia mencintai lelaki lain itu. Rasulullah pun memanggil sang ayah dan memerintahkan kepadanya untuk memberikan kebebasan kepada putrinya dalam memilih calon suaminya sendiri.

“Sesungguhnya,” tutur para imam hadits dalam kitab mereka, “Ayahnya menikahkan dia, sedangkan dia seorang janda maka ia tidak suka pernikahan itu, kemudian datang kepada Rasulullah. Maka Rasulullah menolak pernikahannya.” Hanya Imam Muslim yang tidak mencatat riwayat dari Khansa’ binti Khaddam Al Anshariyah ini.

Khansa’ binti Khaddam Al Anshariyah pun memilih. Ia memutuskan untuk meninggalkan perkawinan paksaan sang ayah dan menginginkan dinikahi oleh orang yang dicintainya. Dalam Shahifah Amru bin Syaibah, disebutkan bahwa lelaki itu terlebih dahulu meminang Khansa’ dan sudah diterima Khansa’. Nama lelaki itu adalah Abu Lubabah bin Abdil Mundzir. Ia adalah salah seorang sahabat utama yang menghadiri Bai’atul Aqabah kedua, ia adalah wakil Rasulullah di Madinah saat Perang Badar untuk menjaga keamanan dan ketertiban penduduk kota Madinah, anak-anak, kaum perempuan, kebun buah-buahan. Ia juga ditugasi untuk memberi makanan pada warga yang kelaparan dan memenuhi kebutuhan semua warga yang ada, baik anak-anak maupun orang tua sampai pasukan yang berada di jalan Allah itu kembali. Dengan lelaki mulia inilah Khansa’ menjatuhkan pilihannya, ia menikah dengan lelaki yang dicintainya. Ia menikah dengan lelaki yang diperjuangkannya hingga melibatkan keputusan Rasulullah atas pemaksaan sang ayah. Dari pernikahan mereka itu lahirlah seorang perempuan bernama Lubabah.

Pada Khansa’ binti Khaddam Al Anshariyah pula kita berterimakasih atas pelajaran penting tentang larangan pemaksaan menikah dari orang tua jika sang putri tidak menyukai calon suaminya. Dari Khansa’ pula kita belajar tentang hak-hak perempuan dalam syariat Islam dan menjalankan hidupnya sebagai bagian dari sistem struktur masyarakat madani. Semua bermula tatkala si perempuan itu menyatakan dan memperjuangkan cintanya.

Kisah hidup perempuan paling mulia di zamannya pun melakoni episode perjuangan cinta ini.

“Sebenarnya ia orang biasa,” kata perempuan mulia itu. Dr Thaha Husain menuliskan fragmen ini dalam saduran kisahnya yang dinukil oleh Saefulloh Muhammad Satori dalam Romantika Rumah Tangga Nabi. Perempuan mulia ini bernama Khadijah binti Khuwailid. Sedangkan orang yang dibicarakannya adalah Muhammad bin Abdullah yang kala itu berusia sekitar dua puluh lima tahun. “Saya kenal ibunya. Saya kenal ayahnya, dan saya turut hadir pada waktu ia baru lahir,” terangnya.

Dalam pandangan Khadijah, sosok Muhammad muda adalah sosok dengan kebaikan yang melimpah, kewibawaan lelaki, kepercayaan amanah, dan pesona jiwa yang tak mampu tersembunyikan oleh kerasnya hidup yang dilaluinya. Sebentuk empati pada Muhammad muda menunas di hatinya. Segala kabar miring yang pernah didengarnya dari orang-orang yang mengatakan bahwa kedudukan Muhammad hanyalah seorang penggembala kambing penduduk Mekah tertepis dengan sendirinya menyaksikan amanahnya pada lelaki itu terlaksana dengan gemilang.

Rasa empati di dalam hati Khadijah bertransformasi, lembut, lambat dan menumbuh pelan, pasti. Rasa empati itu semakin lama berbunga cinta. Ia merasakan perasaan manusiawi terhadap lelaki mulia yang menjadi pekerjanya itu. Dan seperti bentuk cinta jiwa lainnya, cinta yang dirasakannya menginginkan balasan dan penghalalan di singgasana pernikahan. Namun, ia masih merasakan keraguan di dalam dirinya untuk membersamai sang lelaki mulia itu. Sebelumnya, ia telah menikah dengan Atiq bin Aid bin Abdullah Al Makhzumi dan Abu Halah Hindun bin Zarrah At Tamimi. Bahkan ia telah memiliki putri yang sudah berada di usia nikah dan seorang putra lagi. Saat itu Khadijah berusia sekitar empat puluh tahun. Selisih usianya dengan Muhammad sekitar lima belas tahun.

Dalam kebimbangan itu, datanglah kawan karibnya yang bernama Nafisah binti Munayyah. Ia adalah kawan Khadijah dimana ia banyak mendengarkan keinginan-keinginan hati Khadijah. Dan kali ini termasuk tentang rasa cintanya terhadap Muhammad dan hasrat hatinya untuk menjadi istri dari lelaki yang dicintainya itu. Nafisah pun mengerti. Ia menawarkan bantuannya untuk menjadi utusan rindu antara Khadijah dan Muhammad.

Segera ditemuinya Muhammad. Ditanyalah lelaki mulia ini alasan-alasan mengapa ia belum juga menikah. Ia juga menjelaskan kepada Muhammad tentang keutamaan-keutamaan bagi orang yang menikah yang didampingi seorang istri yang setia. Muhammad muda termangu membayangkan idealisme yang dijabarkan nafisah dan realita yang dihadapinya di masa lalu dan kini.

“Aku tidak tahu dengan apa aku dapat beristri…?” jawab Muhammad dengan pertanyaan retoris.(ehm..kerennya jawaban Rasulullah..^_^)

“Jika ada seorang perempuan cantik, hartawan, dan bangsawan yang menginginkan dirimu, apakah engkau bersedia menerimanya?” tanya Nafisah balik.

Syaikh Shafiyurahman Al Mubarakfuri dalam Rahiq Al Makhtum menyebutkan bahwa Nafisah binti Munayyah bergegas menemui Muhammad muda dan membeberkan rahasia Khadijah tersebut dan menganjurkannya untuk menikahi Khadijah. Muhammad pun menyetujuinya dan merundingkan hal itu dengan paman-pamannya. Kemudian mereka mendatangi paman Khadijah untuk melamarnya bagi Muhammad. Pernikahan pun segera berlangsung dengan dihadiri oleh Bani Hasyim dan para pemimpin suku Mudhar. Muhammad menyerahkan mahar sebanyak dua puluh ekor unta muda (jika ingin lebih jelas kayak gimana alur nafisah mempertemukan antara Khadijah N Rasulullah..baca Sirah nabawi & nabawiyah yaw..hehe...red : proses baca^_^).

“Muhammad,” kata Abu Thalib, sang paman, dalam Romantika Rumah Tangga Nabi, “Adalah seorang pemuda yang mempunyai beberapa kelebihan dan tidak ada bandingannya di kalangan kaum Quraisy. Ia melebihi semua pemuda dalam hal kehormatan, kemuliaan, keutamaan, dan kecerdasan. Walaupun ia bukan termasuk orang kaya, tapi kekayaan itu dapat lenyap. Sebab setiap titipan atau pinjaman pasti akan diminta kembali. Sesungguhnya Muhammad mempunyai keinginan khusus terhadap Khadijah binti Khuwailid, begitu pula sebaliknya…”

Tentu saja kisah cinta Khadijah – Muhammad adalah kisah yang sarat dengan hikmah dan berlimpah berkah. Dua orang mulia bertemu dalam singgasana pernikahan yang sama. Bergemuruh oleh kerja-kerja cinta di antara keduanya. Saling melengkapi di antara keduanya. Dan kematangan serta sikap keibuan Khadijah adalah energi gerak dan penenang jiwa tatkala sang suami memikul amanah langit dan menyampaikan dua kalimat keadilan. Penyiksaan psikis pun bisa dikikis oleh rasa kasih dan sayang Khadijah pada Muhammad, Rasulullah.

Kita tidak tahu apa yang akan terjadi seandainya Khadijah hanya berdiam diri menunggu takdir cintanya kepada Muhammad. Bisa jadi Rasulullah tetap akan meminang Khadijah. Namun, bisa jadi hal lain yang terjadi, yakni tidak terjadi apa-apa di antara keduanya. Dan tentu ceritanya akan lain jika Khadijah tidak menikah dengan Muhammad. Namun, sejarah cukup membuktikan bahwa takdir telah diciptakan oleh Khadijah dengan mengutarakan rasa cintanya melalui kawan karibnya, dan takdir ciptaannya itu pun berjodoh dengan takdir ilahi. Khadijah memang perempuan mulia, dan kemuliaannya itu tidak mengurangi kekuatan dirinya untuk memperjuangkan rasa cintanya. Dan cinta Khadijah – Muhammad pun mengabdi di langit jiwa sejarah manusia. Semua bermula tatkala perempuan mulia itu menyatakan dan memperjuangkan cintanya.

Kita seringkali tidak memahami bahwa kehidupan berjalan dalam siklus pilihan, keputusan, dan konsekuensi. Kisah-kisah hidup perempuan-perempuan ini memang berakhir bahagia dalam perjuangan cintanya untuk membersamai lelaki yang dicintainya. Namun, ada juga kisah yang tidak gemilang, bahkan berkesan coretan buram menghitam dalam sejarah perjuangan cinta, jika boleh kita sebut cinta. Mari kita simak kisahnya sebagaimana dituturkan Salim A Fillah dalam Jalan Cinta dengan menukil dari Raudhatul Muhibbin dan Taujih Ruhiyah.

Ini kisah tentang seorang gadis yang sebegitu cantiknya. Dialah sang bunga di sebuah kota yang harumnya semerbak hingga negeri-negeri tetangga. Tak banyak yang pernah melihat wajahnya, sedikit yang pernah mendengar suaranya, dan bisa dihitung jari orang yang pernah berurusan dengannya. Dia seorang pemilik kecantikan yang terjaga bagaikan bidadari di taman surga.

Sebagaimana wajarnya, sang gadis juga memendam cinta. Cinta itu tumbuh, anehnya, kepada seorang pemuda yang belum pernah dilihatnya, belum pernah dia dengar suaranya, dan belum tergambar wujudnya dalam benak. Hanya karena kabar. Hanya karena cerita yang beredar. Bahwa pemuda ini tampan bagai Nabi Yusuf zaman ini. Bahwa akhlaqnya suci. Bahwa ilmunya tinggi. Bahwa keshalihannya membuat iri. Bahwa ketaqwaannya telah berulang kali teruji. Namanya kerap muncul dalam pembicaraan dan doa para ibu yang merindukan menantu.

Gadis pujaan itu telah kasmaran sejak didengarnya sang bibi berkisah tentang pemuda idaman. Tetapi begitulah, cinta itu terpisah oleh jarak, terkekang oleh waktu, tersekat oleh rasa asing dan ragu. Hingga hari itu pun tiba. Sang pemuda berkunjung ke kota si gadis untuk sebuah urusan. Dan cinta sang gadis tak lagi bisa menunggu. Ia telah terbakar rindu pada sosok yang bayangannya mengisi ruang hati. Meski tak pasti adakah benar yang ia bayangkan tentang matanya, tentang alisnya, tentang lesung pipitnya, tentang ketegapannya, tentang semuanya. Meski tak pasti apakah cintanya bersambut sama.

Maka ditulisnyalah surat itu, memohon bertemu. Dan ia mendapat jawaban. ”Ya”, katanya.

Akhirnya mereka bertemu di satu tempat yang disepakati. Berdua saja. Awal-awal tak ada kata. Tapi bayangan masing-masing telah merasuk jauh menembus mata, menghadirkan rasa tak karuan dalam dada. Dan sang gadis yang mendapati bahwa apa yang ia bayangkan tak seberapa dibanding aslinya; kesantunannya, kelembutan suaranya, kegagahan sikapnya. Ia berkeringat dingin. Tapi diberanikannya bicara, karena demikianlah kebiasaan yang ada pada keluarganya.

”Maha Suci Allah”, kata si gadis sambil sekilas kembali memandang, ”Yang telah menganugerahi engkau wajah yang begitu tampan.”

Sang pemuda tersenyum. Ia menundukkan wajahnya. ”Andai saja kau lihat aku”, katanya, ”Sesudah tiga hari dikuburkan. Ketika cacing berpesta membusukkannya. Ketika ulat-ulat bersarang di mata. Ketika hancur wajah menjadi busuk bernanah. Anugerah ini begitu sementara. Janganlah kau tertipu olehnya.”

”Betapa inginnya aku”, kata si gadis, ”Meletakkan jemariku dalam genggaman tanganmu.”

Sang pemuda berkeringat dingin mendengarnya. Ia menjawab sambil tetap menunduk memejamkan mata. ”Tak kurang inginnya aku berbuat lebih dari itu. Tetapi coba bayangkan, kulit kita adalah api neraka; yang satu bagi yang lainnya. Tak berhak saling disentuhkan. Karena di akhirat kelak hanya akan menjadi rasa sakit dan penyesalan yang tak berkesudahan.”

Si gadis ikut tertunduk. ”Tapi tahukah engkau”, katanya melanjutkan, ”Telah lama aku dilanda rindu, takut, dan sedih. Telah lama aku merindukan saat aku bisa meletakkan kepalaku di dadamu yang berdegup. Agar berkurang beban-beban. Agar Allah menghapus kesempitan dan kesusahan.”(hrrr...)

”Jangan lakukan itu kecuali dengan hak-Nya”, kata si pemuda. ”Sungguh kawan-kawan akrab pada hari kiamat satu sama lain akan menjadi seteru. Kecuali mereka yang bertaqwa.”

Ah, perjuangan cinta si perempuan itu tampak nyata tidak indah. Memang benar ia orang yang romantis dan memiliki daya khayal yang tinggi serta kemampuan merangkai kata yang indah. Namun, semuanya berbau aroma syaitan dan nafsu. Kesucian cinta yang seharusnya ada di dalam hatinya dan mengejawantah di dalam laku juangnya ternyata tergerus oleh badai hawa nafsu. Selain persoalan ikhtilath yang terjadi di antara mereka, si perempuan itu tidak menunjukkan juang cintanya dalam bentuk yang halal. Semuanya di luar bingkai pernikahan. Begitu hitam dan memalukan yang mendengar kisahnya. Semua bermula tatkala si perempuan mulia itu menyatakan dan memperjuangkan cintanya.

“Di kota Kufah,” tulis Ibnul Qayyim dalam Raudhatul Mubibbin, “Ada seorang pemuda yang tampan sekali wajahnya, rajin beribadah, dan berijtihad. Suatu hari dia singgap di suatu kaum dari An Nakha’. Di sana pandangannya terpapas dengan seorang gadis yang cantik jelita dari kaum itu, sehingga dia langsung jatuh cinta kepadanya. Dia pun berpikir untuk menikahinya. Dia singgah di tempat yang lebih dekat dengan rumah gadis itu, lalu mengirim utusan untuk menyampaikan pinangan kepada ayah sang gadis. Namun, dia dikabari ayahnya, bahwa gadis itu sudah dipinang oleh anak pamannya sendiri.”

Lelaki shalih dan perempuan itu ternyata telah saling mencinta. Dan status si perempuan yang telah dipinang membuat mereka tidak bisa bersatu. Gelora cinta dan asmara begitu menggebu di antara keduanya. Tatkala si perempuan sudah demikian merasa berat, maka ia mengirim utusan kepada lelaki itu.

“Aku sudah mendengar tentang besarnya cintamu kepadaku. Aku pun sedih karenanya. Jika kamu mau, aku bisa menemuimu. Atau jika kamu mau, maka aku bisa mengatur cara agar kamu bisa masuk ke dalam rumahku,” kata utusan itu menirukan pesan si perempuan.

Lagi-lagi, pernyataan cinta dan perjuangan untuk dapat membersamai ini kembali dicoret dengan warna buram menghitam (hmmm..pintarnya iblis menggoda..jangan sampai ada syaitan dalam sifat kita..). Keindahan cintanya di antara sepasang manusia itu ternodai oleh niat yang tidak lempang. Terpesong dari jalan cinta rabbani. Namun, ada yang indah dari kisah ini. Tatkala mendengar tawaran dari si perempuan yang sedang mabuk kepayang oleh cinta itu, sang pemuda malah menjawab, “Tidak adakah pilihan di antara dua hal yang dicintai ini? Sesungguhnya aku takut azab hari yang besar jika aku mendurhakai Tuhanku. Sesungguhnya aku takut api neraka yang baranya tidak pernah padam dan tidak surut jilatannya.”

Mendengar jawaban dari lelaki yang dicintainya itu, si perempuan meluncur di titik balik. Ia tersadar atas khilafnya dalam perjuangan cinta yang ia lakukan. Ia sadar dan bertobat. Ia mengabdikan dirinya pada Allah dan hanya beribadah semata. Memisahkan diri dari keluarganya. Namun begitu, ia tetap tidak mampu memadamkan rasa cintanya dan kerinduannya kepada sang pemuda hingga meninggal dalam keadaan seperti itu (Astaghfirullah...). Mereka memang akhirnya tidak pernah saling membersamai dalam singgasana pernikahan, tapi masih terasa indah akhirnya. Kesucian diri dari maksiat atas nama cinta. Kisah serupa juga dialami oleh Abdurahman bin Abu Ammar yang dicintai oleh seorang perempuan Mekah yang menyatakan cintanya dan mengajaknya berbuat mesum. Namun, cintanya pada Allah menuntunnya tetap menjaga kesucian diri. Semua bermula tatkala si perempuan itu menyatakan dan memperjuangkan cintanya.

Memperjuangkan cinta bagi seorang perempuan adalah keputusan yang sulit. Di sana dibutuhkan keberanian yang berlipat-lipat dibandingkan dengan perjuangan cinta seorang lelaki. Ada adat, tradisi, dan karakter jiwa yang harus dilawan untuk mampu mengambil keputusan besar itu: memperjuangkan cinta. Rasa malu yang dimiliki perempuan dalam urusan cinta sangatlah mendalam. Oleh karena itu, Rasulullah menjelaskan bahwa kemauan seorang perempuan akan pinangan seorang lelaki adalah dengan diamnya, dalam arti tidak menolak, tanpa perlu mengiyakan dengan rangkaian kata-kata. Namun, kekuatan cinta memang dahsyat dan menggerakkan.

Dalam Shahih-nya, Imam Bukhari meriwayatkan bahwa ketika berada dalam sebuah majelis Rasulullah, seorang perempuan berdiri dan berkata kepadanya, “Ya Rasulullah, apakah engkau mau kepadaku?” Dalam kesempatan lain, perempuan yang lain datang pada Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah saya datang untuk menghibahkan diriku kepadamu.”

Hadits tentang perempuan yang pertama diriwayatkan oleh Tsabit Al Bunani dalam Bab Seorang Perempuan Menawarkan Dirinya Kepada Lelaki Shalih. Sedangkan hadits tentang perempuan kedua diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad. Meskipun kedua bentuk penghibahan diri perempuan ini adalah hal yang khusus bagi Rasulullah sebagaimana dicantumkan dalam Surat Al Ahzab ayat 50, tapi menawarkan diri untuk dinikahi lelaki shalih adalah hukum umum yang berlaku untuk semua lelaki shalih.

“Di antara kehebatan Bukhari di sini,” kata Ibnu Al Munir, sebagaimana dinukil Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, “Adalah dia tahu bahwa kisah perempuan yang menyerahkan dirinya ini bersifat khusus. Maka, dia beristinbath (menyimpulkan hukum) dari hadits ini untuk kasus yang tidak bersifat khusus, yaitu diperbolehkannya seorang perempuan menawarkan dirinya kepada lelaki yang shalih karena menginginkan keshalihannya. Hal itu boleh dilakukan.”

“Hadits tadi memuat dalil bolehnya seorang perempuan menawarkan dirinya kepada laki-laki shalih. Perempuan itu juga boleh memberitahukan bahwa ia mencintai laki-laki tersebut karena keshalihannya, keutamaan yang dimilikinya, keilmuannya, dan kemuliannya. Sungguh ini bukan suatu perangai jelek. Bahkan, ini menunjukkan keutamaan yang dimiliki perempuan itu,” kata Imam Al ‘Aini.

Masih dari Fathul Bari, dalam Kitab Tafsir, diterangkan bahwa perempuan yang menawarkan diri itu adalah Khaulah binti Hakim, dan ada yang mengatakan Ummu Syarik atau Fathimah binti Syuraih. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa perempuan itu adalah Laila binti Hathim, Zainab binti Khuzaimah, dan Maimunah bintul Harits.

“Dari hadits tentang seorang perempuan yang menyerahkan dirinya kepada Rasulullah ini,” kata Ibnu Hajar, “Dapat disimpulkan bahwa barangsiapa dari kaum perempuan yang ingin menikah dengan orang yang lebih tinggi darinya, tidak ada yang harus dirasakan malu sama sekali. Apalagi kalau niatnya baik dan tujuannya benar. Katakanlah, umpamanya karena lelaki yang ingin dia tawarkan itu mempunyai kelebihan dalam soal agama, atau karena rasa cinta yang apabila didiamkan saja dikhawatirkan dapat membuatnya terjerumus pada hal-hal yang dilarang.”

Bagi kebanyakan kita, mungkin juga termasuk saya dan Anda, jika mendengar seorang perempuan yang menawarkan diri untuk dinikahi oleh seorang lelaki shalih, mungkin kita akan berkata seperti yang dikatakan oleh putri Anas yang kala itu menyaksikan sebentuk perjuangan cinta itu, “Alangkah sedikit rasa malunya. Sungguh memalukan! Sungguh memalukan!”

Namun, saya lebih suka perkataan yang disampaikan oleh sang ayah, Anas, kepada putrinya itu, “Dia lebih baik daripada kamu. Dia mencintai Rasulullah, lalu dia menawarkan dirinya untuk beliau.”



Semoga bermanfaat Kawan...



Dalam perjuangan menggapai cinta-Nya semata

2010/10/08

Dunia pasti kan berputar....


sembari ditemani lagu yang berjudul dunia pasti berputar,...
@miecerdass.blogspot.com
dunia pasti berputar..
ada saatnya semua harus berubah..
ingat..
semua pasti bertukar..
kita harus siap hadapi semua..
ikhlaskan segalanya..
jalani semua yang ada di dunia..
Dunia pasti berputar..
ada saatnya semua harus berubah..
ikhlaskan segalanya..
jalani semua yang ada..
Tuhan pasti berikan kita segalanya yang indah..
dengan segala anugrah untuk kita.
yakinkan kita pasti bisa jalani semua..


kesulitan.pasti akan selalu dialami oleh semua orang..
namun hikmah dari semua kesulitan itu belum tentu akan selalu dapat dipahami oleh semua orang..
Allah sudah menjelaskan berulang kali kepada hamba-Nya...
bahwa setiap kesulitan itu pasti ada kemudahan...
begitu juga dengan dunia...
juga pasti akan terus berputar..
setiap permasalahn yang diberikan allah kepada hamba-Nya sebagai bukti cintaNya kepada kita akan selalu sepaket dengan solusinya...
ketika anda mengatakan...
'aku ndk bisa apa2...aku manusia yg selalu dalam keterpurukan'
'aku adalah manusia yang paling menderita didunia'
'aku adalah looser'
'aku adalah bukan orang sukses'

wahai saudaraku...
ungkapan2 diatas bisa mengukur tingkat kesyukuran kita terhadap Rabb kita..
apa yang tidka diberikan Allah kepada kita??
hidup, sehat, keluarga, islam,dll...sampai tidak bisa terhitung kenikmatan yang diberikan kepada kita..

manusi tabiatnya memang selalu serba kekurangan..
ketika telah mencapai sesuatu yang telah diinginkan pasti menginginkan yang lainnya...
begitu juga denganku..
^_^ karena seorang umie juga manusia..

mulai sekarang..
tatap kedepan sahabat..
untuk menyongsong sukses setiap hari...
ini bukan mimpi ataupun sulap atau bahkan sihir....
parameter sukses bisa dilihat dari pada akhir hidupnya....
^_^
so, sukses disini dalam arti luas...
ndk hanya pnya harta, uang, istri/suami yg cantik/ ganteng, popularitas...
namun...
sukses itu adlah akhir yg baik..
tawazun, bermanfaat bagi orang lain,
dan mampu menikmati kemenangan dg syukur...

'bagianmu yg sesungguhnya dari dunia ini adalah apa yang kamu berikan kepada orang lain'

-belajar dari katakatanya kang Satria hadi lubis-

semoga bermanfaat untuk meraih sukses mulia...
Allahu Akbar...!!

Written By: Umi Khoirun N, S.KM

2010/10/06

Taujih Hari ini: ukuran kepekaan Iman


huff..penuh kesabaran nulisnya kali ini..tadi udah nulis..
ada kesalahn teknis..
kehapus semua tulisan yang telah ku tulis tadi...
hikzz..tapi harus semanagt..
lillahita'ala..
Tanda-tanda kepekaan iman:
1. Muroqobatullah( merasa diawasi Allah). sebuah kesadaran akan pengawasan Allah terhadap tingkah laku manusia.intip At-taubah:105
2. kuat dan dominannya orientasi Ukhrowi alias orientasi kehidupan akhirat.
3.rasa kepekaan yang baik antara halal, haram, dan subhat. hati2 yang ngekos.
deket neh dengan barang yang namanya subhat..^_^
4. merasakan dan peka terhadapn kecemburuan dan murka Allah
5. merasa senang, lega dan bahagia dalam setiap ketaatan dan kebaikan yang dilakukan dirinya maupun orang lain.
6. tidak meremehkan perbuatan dosa meskipun dosa itu adalah dosa kecil..hmmm
7. peka dalam menangkap hasil yang positif dari setiap kebaikan serta dampak negaitf dari setiap keburukan dan kemaksiatan
8. cepat sadar dan segera bertaubat serta beristighfar terhadap perbuatan maksiat
9. merasakan pengaruh di ahti dan jiwa terhadap nikmat dan ibadah2 yang telah dilakukan
10. peka dalam membedakan suara nurani denagn nafsu
11. peka dalam menyadari dan merasakan nikmat Allah khususnya yang jarang disadari kebanayakn orang..
ada yang bisa memberikan contoh??
^_^
sebuah tamparan yang halus untuk seorang umie yang memiliki banayk kekuranagn dan dosa.
semoga bermanfaat bagi pembaca setia blog miecerdass.blogspot.com

2010/09/26

secercah harapan diyahukimo



Berawal dari sebuah pertemuan yang berujung pada sebuah persahabatan dengan izin-Nya.
Sebuah pesan yang membuatku cukup menggetarkan semua sistem syaraf yang ada diotakku.
“Semoga Allah selalu mengiringi setiap langkahmu...saudariku!Keep fight!! Allahu Akbar!”

Pertama kali ku buka buku yang bergambarkan wanita cantik nan mendamaikan hati bagi yang melihatnya kugoreskan tinta pertamaku yang bertuliskan:

Dan kutorehkan..
Cerita kehidupanku..
Selama diyahukimo...
Semua hanya karena Allah..
Bukan yang lainnya...
Ya Allah ya Rabb..
Izinkan hamba menulis tinta kehidupan ini..
Dan semoga mampu..
Mendekatkan hamba-Mu..kedalam pelukan-Mu..
Amiin...Aminnn...Ya Rabbal ‘Alamin..

Dekai, 23 agustus 2010


Langsung kita akan memulai cacatan sepenggal sejarah yang tertoreh dalam sebuah untaian kasih sayang-Nya..
@Bandara juanda 06.00 WIB
Menunggu keberangkatan menuju Jayapura. Lha dalah..ada hiburan TV tapi acaranya tentang All ‘bout nasrani. So, pagi hari ini kajian tentang nasrani oleh pendeta di TV disalah satu stasuin swasta nama pendetanay lupa..hahaha....yang jelas menerangkan tentang jumlah gereja yang ada di Timika....
Wow keren tho.....
Menanti detik-detik..penerbangan hoho....ibu..
Bismillah...
Dari surabaya 07.00WIB dan sampai dimakassar pukul 09.34 WIT.

Ada kejadian lucu...kan dimakassar ‘yahukimo team’ transit dimakassar transit sekitar 50 menit dan diangkut naik Bus menuju waiting Room, dan ternyata Bus penuh maka ‘Yahukimo Team terpisah’. Umie dan Ika bersama dengan 2 cewek dari team Keerom Team.karena Umie dan Ika juga katrok..ya ngikut aja dengan mbak2 dari keerom tuh. Dan ternyata mbak2 yang dari Keerom mau ambil barang dari bagasi.setau umie dan ika(red: diberitahu Koreg sebelum berangkat “Klo transit barang yang ada dibagasi jangan diambil). Alhasil kita lama menunggu dipengambilan barang, selang beberapa menit kemudian ada telp dari Hp salah satu mbak dari Keerom Team. Isi pembicaraannya seperti ini:
“Barang Nggak Usah diambil..”
Dan akhirnya kita langsung lari untuk lapor..lha dalah untuk lapor transit butuh tiket pesawat yang kita naiki ketika dari Surabaya. Dan tiketnya itu dibawa cowok dari kelompok kami sedangkan kita terpisah ketika transit. Karena pesawat dah mau take off akhirnya mbak yang mengurusi bagian transit pesawatmenyuruh kami langsung menuju lorong pertemuan antara bandar dengan lapangan udara. Dan akhirnya aku dan bulek beserta mbaknya lari mengantarkan kami menuju pesawat. Alhasil ada pemeriksaan dan kita tidak mendapat kartu transit, lha wong langsung disuruh lari sama mbaknya...ee...njekethek..mas yang jaga di pintu masuk (penghubung bandara-pesawat) lari mengikuti (padahal kita sudah naik ke Bus yang mengantarkan kita ke tempat parkirnya pesawat). Karena Bus keburu berangkat masnya hanya bisa berteriak-teriak...’mana kartunya’,,lha dengan wajah adenoid kita bilang ‘kartu apaan ya mas...’
Greengg....Bus langsung melaju dan kita hanya bisa bilang...”Good bye mas...hehehe”

@Pesawat Ekspress Air
Waktu menunjukkan 11.30 WIT

13.30 nyampe di bandara sorong..masyaAllah dah landingnya kasar , jalannya lho..Gronjal2..lautnya banyak tercemaritambang minyak. Bandaranya pun..walah dalah bentuke kayak stasiun Kereto. Okay sekarang menuju manukwari 30 menit dari sorong.

Ditemani dengan lagu nasyid Irsyadee-Taubat
@penginapan di Jayapura Kota nama hotel Armashita

Tadi setelah dari sorong maka langsung ke manukwari.sorong manukwari sekitar 40 menit. Di jayapura cukup berbeda dengan sorong dimana sorong agak panas, tanahny tanah kapur sehingga agak panas. Dari manukwari langsung ke sentani Jayapura, membutuhkan waktu 1 jam 10 menit.kondisi di sentani mendung dalam perjalanan menuju sentani. Pesawat mencapai ketinggian 35.000 kaki. Sedikit perenungan, ketika pesawat dalam ketinggian tersebut maka terlihat dari atas dan ku melihat kebawah seakan bawah itu adalah bukan laut ataupun daratan tapi seeprti langit yang selalu kita lihat ketika kita berada di daratan. Dan ketika ku melihat keatas maka ku juga melihat langit yang dipenuhi mendung. Emang benar Allah maha benar. Langit itu ada 7 lapis..dan manusia belum bisa sampai berfikir sampai segitu...heh....
Ini masih teka-teki...
Ada yang tau mungkin???

Besok rencananya mau berangkat ke yahukimo...denger2 disana islam sangat dibatasi. Sampai2 adzan aja tidak boleh menggunakan pengeras suara. Ya Allah izinkan hamba. Hamba ingin bertemu dan menginap di rumah orang islam disana. Hamba ingin melebarkan sayap tegaknya islam di Yahukimo. Bismillahirrahmanirrahim. Allahu akbar..Umie bisa..
Hamba berazam ya Rabb...

23 Agustus 2010
@pwnginapan Dekai ..


Tunggu cerita selanjutnya di Dekai, yahukimo....Huh..subhanallah..penuh perjuangn

2010/04/04

Kunci Bisnis Sukses


Investasi 50 Rb Dapat 250 Produk Bonus + 111 Juta/4 Bln
Hai.... ada bisnis internet menarik nih. Program web investasi dengan modal cuma Rp. 50.000,. untuk dapatkan 250 produk bermutu serta passif income hingga Rp. 111 juta dalam 4 bulan. Gabung ya di http://www.webinvestasi.com/?id=bizumi

2010/01/09

Kekurangan Yang Menciptakan Keajaiban!


Kekurangan Yang Menciptakan Keajaiban!

Sahabat motivasi sukses yang luar biasa, tak terbantahkan lagi bahwa kita semua ditakdirkan untuk sukses.Namun mengapa begitu banyak orang yang sukses di dunia ini tetapi lebih banyak lagi yang gagal? Faktor apa sajakah yang paling menentukan kualitas seseorang terhadap kesuksesan? Mari kita telusuri bersama.

Setiap manusia pada dasarnya memiliki potensi dan kesempatan yang sama untuk sukses siapapun itu. Karena di dalam diri kita telah dibekali software Tuhan yang telah built in sejak lahir. Dan pada masing - masing software tersebut memiliki potensi dan kekuatan yang mengagumkan dan luar biasa melebihi apa yang kita pikirkan sebelumnya. Terlepas dari segala perbedaan ras, suku, golongan, keyakinan, kebiasaan, pemahaman ataupun segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kita.

Pertanyaannya kemudian adalah potensi apa sajakah yang menjadi software yang sungguh luar biasa itu? Ada 4 potensi utama yang ada pada setiap manusia. Potensi itu adalah Roh, Kalbu (Hati), Akal (Otak), dan Fisik. Namun potensi - potensi tersebut baru sebatas potensi dan ia belum aktual. Ia masih berupa angka nol. Nol itu ya nol kalau nol itu berdiri sendiri! Meskipun perlu kita ingat apabila nol nya tidak ada maka angka sepuluh, seratus, seribu, sejuta, semilyar hanyalah angka satu.

Karena itu perlu ada upaya dan ACTION yang tiada henti agar mampu mengubah angka nol tersebut menjadi lebih bernilai. Inilah yang dinamakan dengan mengubah POTENSI menjadi PRESTASI. Mengubah angka nol menjadi seribu, sejuta, semilyar dan seterusnya. Tidak mudah memang. Karena sukses itu sendiri memang tidak mudah. Ia hanya datang kepada orang - orang yang memperjuangkan bukan hanya mengharapkan. Dewi fortuna dan malaikat kesuksesan hanya akan melirik mereka yang sungguh - sungguh berjuang menggapai impiannya. Terlepas dari segala kekurangan dan keterbatasan yang ada baik keterbatasan fisik, finansial dan waktu.

Tak sedikit kita dengar orang - orang yang sukses luar biasa meski begitu banyak kesulitan dan kekurangan yang dideritanya. Contoh yang paling dekat dengan kita adalah Andrie Wongso.

Andrie Wongso mengaku hanya sempat sekolah sampai kelas 6 SD. Orang tuanya sangat miskin sehingga tak mampu menyekolahkannya. Pria kelahiran Malang, Jawa Timur ini merantau ke Jakarta tahun 1976. Modalnya hanya ajaran orang tua untuk hidup secukupnya, jujur, tidak punya hutang, mau bekerja keras dan hemat. Di Jakarta pekerjaannya adalah pelayan sekaligus kuli angkut toko di Pasar Kenari dekat Kampus UI Salemba. Kemahirannya dalam olahraga kungfu yang juga merupakan warisan keluarga dan sedikit pengalaman mengajar kungfu di waktu senggang membawa Andrie ke Taiwan untuk menjadi bintang film laga. Di waktu senggang ia menggunakannya untuk merenungkan penderitaan hidupnya dan mulai menulis kata - kata mutiara.

Bersama Will Dozan, Andrie kembali ke Indonesia tahun 1985. Ia membuka kembali les kungfu. Hasilnya ia gunakan sebagai modal untuk menerbitkan kartu berisi kata - kata mutiara. Dengan falsafah "kalau mau memanen, orang harus menanam lebih dulu" ia menggunakan lambang Harvest untuk karya - karyanya.

Tahun 1989, Andrie mendirikan Harvest Fans Club. Ia juga mengembangkan perusahaan makanan kesehatan Forever Young dengan sistem MLM. Lebih dari 100 karyawan. 9 diantaranya sarjana bekerja untuk bisnisnya. Kini selain sebagai seorang motivator dan pembicara publik, Andrie juga adalah pendiri portal motivasi no. 1 Indonesia dan pengisi acara motivational radio talk di Smart FM.

Andrie telah menunjukkan kepada kita bahwa kekurangan, kesulitan dan kemiskinan bukan merupakan belenggu dan penghalang untuk sukses tetapi merupakan bara api motivasi yang dapat menciptakan keajaiban dan kesuksesan yang luar biasa!

Sahabat motivasi sukses yang luar biasa, bagaimana dengan anda? Apakah kekurangan yang ada selama ini merupakan batu sandungan bagi anda atau menjadi batu loncatan yang dapat menciptakan keajaiban?
Baca Posting Terkait!

Dikala Kesempatan Orang Lain Selalu Lebih Besar


Dikala Kesempatan Orang Lain Selalu Lebih Besar

Halo sahabat blog motivasi sukses,

Sering kita merasa bahwa kesempatan orang lain selalu lebih besar.

Rasanya kita tidak pernah merasa cukup. Dengan segala macam yang kita peroleh kita masih saja merasa bahwa hidup orang lain selalu kelihatan lebih enak.


Saya pernah ketemu teman kerja yang magang dari Perancis. Dia (perempuan) mengatakan bahwa hidup di Indonesia lebih dinamis, lebih hidup. Di sana (Perancis) kalau jalan-jalan naik bus kota isinya orang pada tua-tua... dan harus mendahulukan orang tua, rasanya sungguh banyak biaya negara untuk mengurusi pensiunan.

Jadinya negara seperti negara pensiunan. Apalagi lihat bangunan di Jakarta, setiap bulan muncul gedung baru. Disana kalau bikin gedung baru bisa masuk penjara kalau belum ada ijin merobohkan bangunan kuno.

Bangunan kuno? kita pikir bangunan kuno itu eksotis, itu karena di sebelahnya ada bangunan modern, maka jadi eksotis, namun kalau seluruh Paris atau Amsterdam atau Den Haag isinya gedung kuno, yah hanya bagus buat difoto saja. Kenyataannya, di setiap gedung jarang ada lift. Belanja di toko naik lantai 3 naik tangga.

Kita merasa hidup di Indonesia rasanya tidak ada kepastian hukum. Coba bayangkan sebulan saja kita di Singapore, kita bisa masuk penjara... kita merokok di tempat umum masuk penjara, makan permen karet masuk penjara, meludah di Bus kota, masuk penjara, iseng merusak cat mobil orang lain, langsung masuk penjara.

Kita pikir, seperti di Indonesia kita bisa kabur kalau sudah melanggar lampu merah. Di Singapore kita tidak bisa transaksi di Bank atau ke luar negeri kalau belum membayar tilang.

Lalu kita pikir, kartu kredit bisa diakalin karena kita kenal Eggi Sujana, di Singapore kalau kita tidak membayar kartu kredit, jangan harap kita bisa membuka tabungan.

Di Amerika kita bisa belanja di Hypermarket kredit (Bayar bulanan), atau bisa dikembalikan dalam beberapa hari kalau tidak cocok, namun bayangkan, kita bisa masuk penjara kalau binatang peliharaan kita tidak terurus.

Disini kita memperjuangkan HAM, disana yang ada Perikebinatangan. Hak-hak binatang jelas ada undang-undangnya.

Bayangkan kalau di depan rumah kita ada kucing yang kurus kering dan kita bingung mau dikasih makan, eh ternyata dilaporkan tetangga sebelah dan polisi datang, he he masuk penjara atau denda.

Kita pikir di Tokyo cewek cantik-cantik, kenyataannya di Tokyo sesorang yang sukses (Manajer) hari ini bisa mati 2 hari lagi kalau kena PHK. Karena disana orang tidak sanggup bayar sewa rumah (mahal sekali), dan jangan harap bisa numpang rumah teman atau saudara, karena masing-masing sudah kesusahan dan ego nya tinggi, maka dia akan merasa malu kalau dibilang gagal, dan lebih baik mati kedinginan di kolong jembatan.

Kita pikir kolong jembatan di Jakarta lebih enak banyak angin paling juga banyak nyamuk. Kolong jembatan di Tokyo temperaturnya bisa minus 2 derajat celsius. Kita pakai segala macam jaket, jas, selimut juga masih nembus.

Kita pikir orang Jakarta egois, ternyata di Tokyo yang banyak adalah toko-toko jasa pemeliharaan kecantikan binatang. Kolam renang untuk binatang peliharaan, salon anjing, salon kucing, bahkan acara TV untuk anjing. Isinya ikan-ikan di akuarium.

Kita pikir kita bisa beli kucing lucu atau minta tetangga. Di Tokyo anjing dan kucing jarang yang asli, kebanyakan robot.

Di Hong Kong banyak cewek cantik-cantik, apalagi kalau jalan cepat banget, rasanya seperti kita mengejar Bus di Cawang. Kenyataannya di Hong Kong banyak pasangan yang menunda pernikahan karena tidak mampu membeli rumah bahkan mencicil. Apartemen model rumah susun saja harganya Rp 2 Milyar cicilannya Rp 10 juta per bulan. Makanya kalau makan bersama cewek di Hong Kong pastikan bayar sendiri-sendiri. Teman saya orang Singapore bikin perjanjian nikah, siapa yang bayar listrik, bayar susu, bayar uang sekolah, bayar pembantu, bayar masak, bayar rekreasi, bayar popok bayi, tidak semua ditanggung suami, biasanya 50-50 termasuk yang cuci baju. Cuci baju sih oke paling tinggal masukin Electrolux tapi setrika?

Di Jakarta kita bisa banyak memperoleh segala macam dibayar dengan kasih sayang.

Rahasia Memecahkan maslah secara efektif

Rahasia Menyelesaikan Masalah Secara Efektif
Sahabat blog motivasi sukses, si Budi, karyawan sebuah perusahaan manufaktur elektronik baru saja mendapatkan promosi kenaikan golongan tahun ini. Tadinya, hanya seorang “Assiten supervisor”, kini menjadi “Supervisor penuh”. Masa kerjanya sudah lebih dari dua tahun dan kinerjanya yang baik, cukup menjadi alasan mengapa si Manajer memberikan “bonus” berupaka kenaikan golongan di tahun ini.
Tetapi, bukan berarti si Budi bisa berleha-leha. Ada banyak project yang dilimpahkan kepadanya, bahkan bulan depan ia telah ditunjuk sebagai “project leader” untuk sebuah proyek peningkatan kualitas produk.

Nah, disinilah Budi mengalami beberapa hambatan. Ia tadinya berfikir bahwa menjadi “project leader” hanya perlu komunikasi dan komunikasi. Oh ! Ternyata tidak, banyak hal dilapangan yang tidak sesuai dengan perencanaan yang dibuat bersama tim. Ia harus merumuskan kembali, menganalisa masalah, memperbaiki dan membuat terobosan-terobosan baru.
Haiiya…! Dan, Budi berhasil.
Apa kuncinya? Budi menggunakan pendekatan P-D-C-A sebagai proses penyelesaian masalah. Dalam bahasa pengendalian kualitas, P-D-C-A dapat diartikan sebagai proses penyelesaian dan pengendalian masalah dengan pola runtun dan sistematis. Secara ringkas, ia berarti:
1. P (PLAN = Rencanakan)
Artinya merencanakan SASARAN (GOAL=TUJUAN) dan PROSES apa yang dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai dengan SPESIFIKASI tujuan yang ditetapkan. PLAN ini harus diterjemahkan secara detil dan per sub-sistem.
2. D (DO= Kerjakan)
Artinya MELAKUKAN perencanaan PROSES yang telah ditetapkan sebelumnya. Ukuran-ukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap PLAN.
3. C (CHECK=Evaluasi)
Artinya melakukan evaluasi terhadap SASARAN dan PROSES serta melaporkan apa saja hasilnya.
4. A (ACT = Menindaklanjuti)
Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil SASARAN dan PROSES dan menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Proses ACT ini sangat penting artinya sebelum kita melangkah lebih jauh ke proses perbaikan selanjutnya.
Nah, bagaimana dengan Anda, apakah di perusahaan Anda sudah melakukan hal yang serupa? Selain PDCA, masih banyak lagi problem solving process method yang lain.