2010/01/09

Kekurangan Yang Menciptakan Keajaiban!


Kekurangan Yang Menciptakan Keajaiban!

Sahabat motivasi sukses yang luar biasa, tak terbantahkan lagi bahwa kita semua ditakdirkan untuk sukses.Namun mengapa begitu banyak orang yang sukses di dunia ini tetapi lebih banyak lagi yang gagal? Faktor apa sajakah yang paling menentukan kualitas seseorang terhadap kesuksesan? Mari kita telusuri bersama.

Setiap manusia pada dasarnya memiliki potensi dan kesempatan yang sama untuk sukses siapapun itu. Karena di dalam diri kita telah dibekali software Tuhan yang telah built in sejak lahir. Dan pada masing - masing software tersebut memiliki potensi dan kekuatan yang mengagumkan dan luar biasa melebihi apa yang kita pikirkan sebelumnya. Terlepas dari segala perbedaan ras, suku, golongan, keyakinan, kebiasaan, pemahaman ataupun segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kita.

Pertanyaannya kemudian adalah potensi apa sajakah yang menjadi software yang sungguh luar biasa itu? Ada 4 potensi utama yang ada pada setiap manusia. Potensi itu adalah Roh, Kalbu (Hati), Akal (Otak), dan Fisik. Namun potensi - potensi tersebut baru sebatas potensi dan ia belum aktual. Ia masih berupa angka nol. Nol itu ya nol kalau nol itu berdiri sendiri! Meskipun perlu kita ingat apabila nol nya tidak ada maka angka sepuluh, seratus, seribu, sejuta, semilyar hanyalah angka satu.

Karena itu perlu ada upaya dan ACTION yang tiada henti agar mampu mengubah angka nol tersebut menjadi lebih bernilai. Inilah yang dinamakan dengan mengubah POTENSI menjadi PRESTASI. Mengubah angka nol menjadi seribu, sejuta, semilyar dan seterusnya. Tidak mudah memang. Karena sukses itu sendiri memang tidak mudah. Ia hanya datang kepada orang - orang yang memperjuangkan bukan hanya mengharapkan. Dewi fortuna dan malaikat kesuksesan hanya akan melirik mereka yang sungguh - sungguh berjuang menggapai impiannya. Terlepas dari segala kekurangan dan keterbatasan yang ada baik keterbatasan fisik, finansial dan waktu.

Tak sedikit kita dengar orang - orang yang sukses luar biasa meski begitu banyak kesulitan dan kekurangan yang dideritanya. Contoh yang paling dekat dengan kita adalah Andrie Wongso.

Andrie Wongso mengaku hanya sempat sekolah sampai kelas 6 SD. Orang tuanya sangat miskin sehingga tak mampu menyekolahkannya. Pria kelahiran Malang, Jawa Timur ini merantau ke Jakarta tahun 1976. Modalnya hanya ajaran orang tua untuk hidup secukupnya, jujur, tidak punya hutang, mau bekerja keras dan hemat. Di Jakarta pekerjaannya adalah pelayan sekaligus kuli angkut toko di Pasar Kenari dekat Kampus UI Salemba. Kemahirannya dalam olahraga kungfu yang juga merupakan warisan keluarga dan sedikit pengalaman mengajar kungfu di waktu senggang membawa Andrie ke Taiwan untuk menjadi bintang film laga. Di waktu senggang ia menggunakannya untuk merenungkan penderitaan hidupnya dan mulai menulis kata - kata mutiara.

Bersama Will Dozan, Andrie kembali ke Indonesia tahun 1985. Ia membuka kembali les kungfu. Hasilnya ia gunakan sebagai modal untuk menerbitkan kartu berisi kata - kata mutiara. Dengan falsafah "kalau mau memanen, orang harus menanam lebih dulu" ia menggunakan lambang Harvest untuk karya - karyanya.

Tahun 1989, Andrie mendirikan Harvest Fans Club. Ia juga mengembangkan perusahaan makanan kesehatan Forever Young dengan sistem MLM. Lebih dari 100 karyawan. 9 diantaranya sarjana bekerja untuk bisnisnya. Kini selain sebagai seorang motivator dan pembicara publik, Andrie juga adalah pendiri portal motivasi no. 1 Indonesia dan pengisi acara motivational radio talk di Smart FM.

Andrie telah menunjukkan kepada kita bahwa kekurangan, kesulitan dan kemiskinan bukan merupakan belenggu dan penghalang untuk sukses tetapi merupakan bara api motivasi yang dapat menciptakan keajaiban dan kesuksesan yang luar biasa!

Sahabat motivasi sukses yang luar biasa, bagaimana dengan anda? Apakah kekurangan yang ada selama ini merupakan batu sandungan bagi anda atau menjadi batu loncatan yang dapat menciptakan keajaiban?
Baca Posting Terkait!

Dikala Kesempatan Orang Lain Selalu Lebih Besar


Dikala Kesempatan Orang Lain Selalu Lebih Besar

Halo sahabat blog motivasi sukses,

Sering kita merasa bahwa kesempatan orang lain selalu lebih besar.

Rasanya kita tidak pernah merasa cukup. Dengan segala macam yang kita peroleh kita masih saja merasa bahwa hidup orang lain selalu kelihatan lebih enak.


Saya pernah ketemu teman kerja yang magang dari Perancis. Dia (perempuan) mengatakan bahwa hidup di Indonesia lebih dinamis, lebih hidup. Di sana (Perancis) kalau jalan-jalan naik bus kota isinya orang pada tua-tua... dan harus mendahulukan orang tua, rasanya sungguh banyak biaya negara untuk mengurusi pensiunan.

Jadinya negara seperti negara pensiunan. Apalagi lihat bangunan di Jakarta, setiap bulan muncul gedung baru. Disana kalau bikin gedung baru bisa masuk penjara kalau belum ada ijin merobohkan bangunan kuno.

Bangunan kuno? kita pikir bangunan kuno itu eksotis, itu karena di sebelahnya ada bangunan modern, maka jadi eksotis, namun kalau seluruh Paris atau Amsterdam atau Den Haag isinya gedung kuno, yah hanya bagus buat difoto saja. Kenyataannya, di setiap gedung jarang ada lift. Belanja di toko naik lantai 3 naik tangga.

Kita merasa hidup di Indonesia rasanya tidak ada kepastian hukum. Coba bayangkan sebulan saja kita di Singapore, kita bisa masuk penjara... kita merokok di tempat umum masuk penjara, makan permen karet masuk penjara, meludah di Bus kota, masuk penjara, iseng merusak cat mobil orang lain, langsung masuk penjara.

Kita pikir, seperti di Indonesia kita bisa kabur kalau sudah melanggar lampu merah. Di Singapore kita tidak bisa transaksi di Bank atau ke luar negeri kalau belum membayar tilang.

Lalu kita pikir, kartu kredit bisa diakalin karena kita kenal Eggi Sujana, di Singapore kalau kita tidak membayar kartu kredit, jangan harap kita bisa membuka tabungan.

Di Amerika kita bisa belanja di Hypermarket kredit (Bayar bulanan), atau bisa dikembalikan dalam beberapa hari kalau tidak cocok, namun bayangkan, kita bisa masuk penjara kalau binatang peliharaan kita tidak terurus.

Disini kita memperjuangkan HAM, disana yang ada Perikebinatangan. Hak-hak binatang jelas ada undang-undangnya.

Bayangkan kalau di depan rumah kita ada kucing yang kurus kering dan kita bingung mau dikasih makan, eh ternyata dilaporkan tetangga sebelah dan polisi datang, he he masuk penjara atau denda.

Kita pikir di Tokyo cewek cantik-cantik, kenyataannya di Tokyo sesorang yang sukses (Manajer) hari ini bisa mati 2 hari lagi kalau kena PHK. Karena disana orang tidak sanggup bayar sewa rumah (mahal sekali), dan jangan harap bisa numpang rumah teman atau saudara, karena masing-masing sudah kesusahan dan ego nya tinggi, maka dia akan merasa malu kalau dibilang gagal, dan lebih baik mati kedinginan di kolong jembatan.

Kita pikir kolong jembatan di Jakarta lebih enak banyak angin paling juga banyak nyamuk. Kolong jembatan di Tokyo temperaturnya bisa minus 2 derajat celsius. Kita pakai segala macam jaket, jas, selimut juga masih nembus.

Kita pikir orang Jakarta egois, ternyata di Tokyo yang banyak adalah toko-toko jasa pemeliharaan kecantikan binatang. Kolam renang untuk binatang peliharaan, salon anjing, salon kucing, bahkan acara TV untuk anjing. Isinya ikan-ikan di akuarium.

Kita pikir kita bisa beli kucing lucu atau minta tetangga. Di Tokyo anjing dan kucing jarang yang asli, kebanyakan robot.

Di Hong Kong banyak cewek cantik-cantik, apalagi kalau jalan cepat banget, rasanya seperti kita mengejar Bus di Cawang. Kenyataannya di Hong Kong banyak pasangan yang menunda pernikahan karena tidak mampu membeli rumah bahkan mencicil. Apartemen model rumah susun saja harganya Rp 2 Milyar cicilannya Rp 10 juta per bulan. Makanya kalau makan bersama cewek di Hong Kong pastikan bayar sendiri-sendiri. Teman saya orang Singapore bikin perjanjian nikah, siapa yang bayar listrik, bayar susu, bayar uang sekolah, bayar pembantu, bayar masak, bayar rekreasi, bayar popok bayi, tidak semua ditanggung suami, biasanya 50-50 termasuk yang cuci baju. Cuci baju sih oke paling tinggal masukin Electrolux tapi setrika?

Di Jakarta kita bisa banyak memperoleh segala macam dibayar dengan kasih sayang.

Rahasia Memecahkan maslah secara efektif

Rahasia Menyelesaikan Masalah Secara Efektif
Sahabat blog motivasi sukses, si Budi, karyawan sebuah perusahaan manufaktur elektronik baru saja mendapatkan promosi kenaikan golongan tahun ini. Tadinya, hanya seorang “Assiten supervisor”, kini menjadi “Supervisor penuh”. Masa kerjanya sudah lebih dari dua tahun dan kinerjanya yang baik, cukup menjadi alasan mengapa si Manajer memberikan “bonus” berupaka kenaikan golongan di tahun ini.
Tetapi, bukan berarti si Budi bisa berleha-leha. Ada banyak project yang dilimpahkan kepadanya, bahkan bulan depan ia telah ditunjuk sebagai “project leader” untuk sebuah proyek peningkatan kualitas produk.

Nah, disinilah Budi mengalami beberapa hambatan. Ia tadinya berfikir bahwa menjadi “project leader” hanya perlu komunikasi dan komunikasi. Oh ! Ternyata tidak, banyak hal dilapangan yang tidak sesuai dengan perencanaan yang dibuat bersama tim. Ia harus merumuskan kembali, menganalisa masalah, memperbaiki dan membuat terobosan-terobosan baru.
Haiiya…! Dan, Budi berhasil.
Apa kuncinya? Budi menggunakan pendekatan P-D-C-A sebagai proses penyelesaian masalah. Dalam bahasa pengendalian kualitas, P-D-C-A dapat diartikan sebagai proses penyelesaian dan pengendalian masalah dengan pola runtun dan sistematis. Secara ringkas, ia berarti:
1. P (PLAN = Rencanakan)
Artinya merencanakan SASARAN (GOAL=TUJUAN) dan PROSES apa yang dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai dengan SPESIFIKASI tujuan yang ditetapkan. PLAN ini harus diterjemahkan secara detil dan per sub-sistem.
2. D (DO= Kerjakan)
Artinya MELAKUKAN perencanaan PROSES yang telah ditetapkan sebelumnya. Ukuran-ukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap PLAN.
3. C (CHECK=Evaluasi)
Artinya melakukan evaluasi terhadap SASARAN dan PROSES serta melaporkan apa saja hasilnya.
4. A (ACT = Menindaklanjuti)
Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil SASARAN dan PROSES dan menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Proses ACT ini sangat penting artinya sebelum kita melangkah lebih jauh ke proses perbaikan selanjutnya.
Nah, bagaimana dengan Anda, apakah di perusahaan Anda sudah melakukan hal yang serupa? Selain PDCA, masih banyak lagi problem solving process method yang lain.